• Beranda
  • penyakit
  • Apa itu Brainrot Akibat Menonton Video Pendek Berlebihan?

Apa itu Brainrot Akibat Menonton Video Pendek Berlebihan?

Apa itu Brainrot Akibat Menonton Video Pendek Berlebihan?
Ilustrasi menonton konten digital. Credits: Freepik

Bagikan :


Fenomena brainrot, kini tengah ramai diperbincangkan. Orang yang mengalami brainrot sering kali merasa cemas dan terobsesi untuk memeriksa ponsel setiap saat. Gejalanya bisa mencakup sakit kepala, mata tegang, kesulitan fokus, dan sering menunda pekerjaan. Tidak jarang, mereka juga mulai mengisolasi diri dari orang lain hanya untuk terus menikmati waktu bermain ponsel.

Lalu, apa sebenarnya penyebab brainrot dan bagaimana cara mengatasinya? Simak penjelasannya dalam artikel berikut.

 

Apa itu Brainrot?

Brainrot bukanlah istilah medis yang resmi, melainkan sebuah istilah yang populer di dunia digital untuk menggambarkan kondisi di mana otak kesulitan berfungsi optimal akibat konsumsi berlebihan terhadap konten, terutama video pendek yang kurang bermutu atau bersifat receh.

Video pendek saat ini banyak ditemukan di platform seperti TikTok, Instagram Reels, dan YouTube Shorts, yang dirancang untuk memberikan hiburan instan dalam durasi singkat.

Saat menonton video pendek, otak akan melepaskan dopamin yang memberikan rasa senang. Jika dilakukan secara berulang, otak menjadi terbiasa dengan stimulasi instan ini dan merasa puas, sehingga mendorong keinginan untuk terus menonton lebih banyak lagi. Pola ini menciptakan lingkaran setan, di mana otak menjadi sulit berkonsentrasi atau fokus pada hal-hal yang memerlukan perhatian jangka panjang.

Selain itu, menonton video pendek secara berlebihan juga dapat menyebabkan overload informasi. Setiap video menyampaikan informasi dalam waktu singkat, dan jika ditonton terus-menerus, otak tidak memiliki cukup waktu untuk mencerna informasi tersebut dengan baik. Akibatnya, otak bisa merasa lelah dan kewalahan.

Baca Juga: Cara Mengatasi Nomophobia, Cemas Berlebihan saat Jauh dari Ponsel

 

Dampak Brainrot Dalam Kehidupan Nyata

Brainrot dapat menyebabkan perilaku yang memengaruhi aktivitas sehari-hari, di antaranya:

  • Menghabiskan terlalu banyak waktu membaca berita negatif di media sosial, yang akhirnya memengaruhi suasana hati dan meningkatkan kecemasan. 
  • Sering menggunakan bahasa atau istilah yang berhubungan dengan dunia online secara berlebihan, bahkan dalam situasi yang tidak relevan atau di luar konteks digital.
  • Kesulitan tidur karena terlalu fokus pada layar ponsel.
  • Mengorbankan hubungan di dunia nyata karena lebih memilih untuk menghabiskan waktu menonton video di media sosial daripada berinteraksi dengan orang lain.

Baca Juga: Adakah Efek Samping Tidur di Samping Ponsel?

 

Cara Mengatasi Brainrot

Brainrot dapat mengganggu keseimbangan hidup dan kesehatan mental. Untuk mencegah dampak negatifnya, berikut adalah hal yang sebaiknya dilakukan:

Membatasi waktu menonton video pendek

Tentukan batas waktu harian untuk mengakses platform video pendek. Anda bisa menggunakan fitur pengingat waktu sehingga durasi menonton tidak berlebihan.

Latih fokus dengan aktivitas lain

Alihkan perhatian Anda pada aktivitas lain yang dapat membantu melatih fokus dan kreativitas, misalnya membaca buku, menggambar, atau berolahraga. Aktivitas ini dapat membantu otak beristirahat dari rangsangan instan yang diperoleh dari video pendek.

Mempraktikkan digital detox

Cobalah untuk sepenuhnya menjauhkan diri dari perangkat digital, seperti tablet, laptop, dan ponsel, setidaknya satu hari dalam seminggu. Dengan cara ini, otak mendapatkan kesempatan untuk beristirahat dan pulih dari overstimulasi yang disebabkan oleh penggunaan teknologi secara berlebihan.

Memanfaatkan teknologi secara bijak

Cobalah untuk lebih bijak dan selektif dalam memilih konten. Fokus pada video yang memberikan edukasi, bukan hanya hiburan kosong atau berita negatif yang menimbulkan kecemasan.

 

Apabila Anda mengalami kecemasan atau merasakan kecanduan penggunaan perangkat digital, termasuk ponsel, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter. Anda juga bisa memanfaatkan layanan konsultasi kesehatan pada aplikasi Ai Care dengan mengunduhnya melalui App Store atau Play Store.

 

Mau tahu tips dan trik kesehatan, pertolongan pertama, dan home remedies lainnya? Cek di sini, ya!

Writer : Agatha Writer
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Rabu, 8 Januari 2025 | 12:00

Katherine Chan, MSc, BSc, PMP (2024). Is Social Media Giving You Brainrot?. Available from: https://www.verywellmind.com/brainrot-8677487 

Debra Bradley Ruder (2019). Screen Time and the Brain. Available from: https://hms.harvard.edu/news/screen-time-brain 

Jill Christensen, APRN, CNP (2021). Children and screen time: How much is too much?. Available from: https://www.mayoclinichealthsystem.org/hometown-health/speaking-of-health/children-and-screen-time 

CDC (2024). Call for Papers | Screen-Time Effects on Mental Health, Physical Activity, Nutrition, and Sleep Across the Lifespan. Available from: https://www.cdc.gov/pcd/call_for_papers/Screen_Time_Effects.htm 

Shishira Sreenivas (2023). Digital Detox: What to Know. Available from: https://www.webmd.com/balance/what-is-digital-detox